Sabtu, 19 Maret 2016

[Review Buku] 1984 - George Orwell


"Bayangkan bahwa novel ini dulunya sangat menjadi fenomenal dan ditakuti karena masyarakat saat itu percaya bahwa apa yang dituliskan dalam novel ini akan menjadi kenyataan pada tahun 1984."
   Judul novel terbitan tahun 1949 ini adalah tahun dimasa depan dimana diceritakan pada tahun tersebut(1984) akan ada penguasa otoriter secara negatif(distopia) yang mengawasi seluruh gerak gerik, tindakan, pikiran bahkan insting setiap orang melalui teleskrin dan sebagainya dan setiap kesalahan yang bahkan jika itu timbul hanya dalam pikiran maka orang tersebut akan diuapkan(dibunuh dan kebedaraannya disangkal) agar kekuatan rezim Partai tidak tergantikan dan Bung Besar akan tetap dipuja layaknya Tuhan bagi masyarakat Oceania.
   Novel ini menjadi begitu terkenal pada masanya karena menjadi semacam 'nubuat' tentang apa yang terjadi pada tahun 1984 bagi masyarakat Britania Raya, apalagi setelah tramua perang dunia II dan ancaman dari kekuatan baru yaitu eastasia(Jepang-China), semua orang menunggu dan takut tentang pemerintahan otoriter yang akan terjadi pada tahun 1984.
   Tentu pada tahun 1984 tersebut tidak terjadi, tidak ada negara otoriter sedahsyat yang digambarkan dalam novel, dimana bahkan pasangan anda harus ditentukan oleh partai penguasa. Namun novel karya terakhir George Orwell ini tetap dipandang sebagai pemikiran baru pada kesusastraan Inggris pada saat itu dan layak untuk dikenang dan dipajang pada rak buku. Meski tahun 1984 terlah berlalu 30 tahun yang lalu, buku ini tetap dapat menggambarkan dengan sangat detil setiap keadaan kemungkinan 'ngerinya' diktator yang mengatur kehidupan seseorang bahkan pada sampai hal terkecil dan novel novel setebal 380 halaman ini berhasil menggambarkannya dengan sangat baik.
   *spoiler alert*
   Novel ini digambarkan melalui seorang anggota partai-Winston Smith, yang dalam hatinya sebenarnya membenci keotoriteran Bung Besar dan berusaha untuk menggulingkannya. Namun, pada akhirnya dia tidak berdaya dan dipaksa untuk mencintai Bung Besar.Dia juga harus menghapus semua sejarah yang pernah ada dan mempercaya sejarah baru yang telah ditulis ulang oleh Partainya. Dia bahkan harus percaya bahwa 2 + 2 = 5.
   Novel yang sangat bagus untuk dibaca, terutama membayangkan bagaimana ancaman kediktatoran sebuah partai yang dapat membuat orang tidak boleh mengekspersikan perasaannya . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar