Minggu, 28 Agustus 2016

Why The Joker is the best opponent for The Dark Knight (Batman)

 

Ada banyak villians(penjahat) psikopat pada film super hero, baik yang rumit atau yang plot twist dalam membuat kekacauan. Tetapi dari sekian banyak itu, ada yang spesial dengan Joker, khususnya dalam film Batman: The Dark Knight. Karena perlu dipahami, menempatkan karakter Joker pada sebuah film tidak serta merta membuat film tersebut bagus. Heath Ledger is exceptionally good in leading his character.

  Berikut saduran dari chanel youtube: Lesson from Screenplay (The Dark Knight — Creating the Ultimate Antagonist)
   
   Ketika tokoh antagonis membentuk hero.
  Tokoh protagonis(hero) dan ceritanya menjadi lebih menarik dan membawa emosi penonton ketika kekuatan peran antagonis besar. Peran antagonis harus kuat(powerful). Semakin sulit perjuangan hero semakin menarik ceritanya. Tapi itu agaknya samar, apa maksud dari 'antagonis yang kuat'?
  Antagonis yang kuat adalah peran  yang memiliki memampuan sangat bagus untuk memunculkan kelemahan terbesar seorang hero dan Joker punya kekuatan itu. Batman adalah hero yang mengalahkan musuhnya dengan 'mengintimidasi'. Batman menggunakan kekuatan dan teknologi untuk mengalahkan musuhnya dan joker punya cara untuk mengubah kekuatan tersebut menjadi kelemahan. Seperti ketika Joker menangkap Rachel dan Harvey Dent. Joker mengubah kekuatan batman menjadi kelemahannya. 

   Joker tidak takut mati dan sebenarnya dia ingin Batman melakukannya, tapi itu tidak terjadi karena aturan pertama moral Batman adalah tidak membunuh orang dan itu yang dimanfaatkan Joker. Joker semakin banyak membuat kekacauan dan menimbulkan korban untuk mewujudkan niatannya. Joker menyadari bahwa nilai moral yang dibawakan Batman adalah kelemahan. Karena hal yang bisa membuat Joker berhenti adalah membunuhnya, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Batman, tapi bisa saja oleh Harvey Dent. Oleh karena itu didalam adegan rumah sakit, saat Joker memberikan senjata pada Harvey Dent untuk membunuhnya, Joker sebenarnya tidak memberikan kesempatan atau pilihan, dia mengeluarkan sifat asli Harvey dengan menekannya. Joker sebenarnya memegang pelatuknya (tidak akan mungkin tertembak). Dia tahu Harvey Dent tidak punya aturan moral untuk tidak membunuh orang sama seperti Batman.

   Tapi tujuan joker bukan hanya untuk melawan batman, tapi ingin menunjukkan jati dirinya Joker di Gotham. Chaos. Tujuan lainnya, Joker ingin menunjukkan bahwa setiap orang akan muncul sifat aslinya ketika dipaksa untuk memilih di situasi tertekan. Joker paham satu hal dengan sangat baik. Karakter sebenarnya seseorang terungkap ketika dihadapkan pada pilihan dibawah tekanan. Semakin besar tekanan semakin besar ilham yang didapat dan semakin kelihatan karakter moral seseorang. Itu yang terjadi dengan Harvey Dent, Joker membuktikan idenya kepada Batman. Sifat asli Harvey Dent kelihatan, dia punya ego besar. 

  Joker juga sangat pandai menekan Batman, dengan berbagai konflik dan banyaknya korban, memaksa penduduk gotham untuk  membenci Batman. Kekacauan yang dimunculkan Joker dibuat seolah-olah itu adalah akibat Batman,  hingga Batman tidak sanggup lagi menahannya. Joker memaksa Batman untuk menjawab pertanyaan: siapa dan apa yang dia pedulikan ketika Batman sedang tertekan? Batman dipaksa untuk menghadapi 'the true his self'. Gotham atau egonya sendiri. Rachel atau Harvey Dent.

  Joker adalah lawan yang sepadan dengan Batman
  Bagaimana caranya untuk tahu bahwa seorang hero cocok untuk penjahat tertentu. Jika dipikir, Joker cocok untuk Batman, tapi tidak untuk Star Wars atau Superman. Hal ini karena kecocokan lawan konflik memiliki satu kunci: bersaing untuk tujuan yang sama antara protagonis dan antagonis. Mereka harus saling berkonflik secara langsung sepanjang film.  Batman dan Joker punya kesaman mereka ingin sesuatu di Gotham. Batman ingin harapan dimana kota tanpa kekerasan untuk hukum dan perintah dan joker ingin kekacauan dan merusakan tatanan hidup penduduk. Mereka sedang membangun ide mereka masing-masing. 

  Batman sebenarnya tidak berlomba mengalahkan waktu untuk menghentikan alat penghancur penjahat.(seperti pada kebanyakan film superhero: menyelamatkan umat manusia). Contohnya, Ketika ada bom di kapal, Batman dan Joker tidak berlomba untuk menyelamankan penumpang. Mereka berlomba untuk menenangkan jiwa Gotham, apa yang mereka ingin wujudkan di Gotham. Taruhannya bersifat pribadi. itu saja.

   Apa fungsi utama joker?

  Alfred ingin mengingatkan batman bahwa tidak semua penjahat itu memilik alasan logis untuk sesuatu misalnya uang. Mereka ini tidak dapat dibeli, diintimidasi atau bernegosiasi. "Some men just want to watch the world burn". Itulah yang akhirnya dipelajari oleh Batman dari Joker. Batman  berpikir bisa menghentikan Joker karena ada alasan dibaliknya, seperti uang. Tapi dengan bertemu Joker Batman menjadi lebih bijak. Dia akhirnya sadar bahwa dia punya batas. Dia bukan hero. 

You either die a hero, or you live long enough to see you become the villain. I can do those things because i am not a hero. I'm whatever Gotham needs me to be.

   Batman menjadi the Dark Knight karena Joker. Dan akhirnya, Joker menjadi penjahat yang hebat bukan karena ketawanya yang khas, atau tindakannya yang tak terduga. Dia hebat karena dia memiliki pengaruh yang mendalam di cerita dan bagi tokoh protagonis. Dia mengungkapan porsi Batman dalam sebuah niatan untuk kota Gotham.
***

1 komentar: