Sabtu, 25 Juni 2016

Do Schools Kill Creativity - disadur dari TED Talk Sir Ken Robinson

    Salah satu channel youtube menarik adalah TED Talks. Channel ini menyajika video podcast dari TED Conference, yaitu tempat berkumpulnya para pemikir dan aktivis dunia yang di undang untuk berbagi pengalaman selama 18 menit. TED (Technology, Entertainment, Design) mengangkat topik tentang sains, bisnis, politik dan seni.

    Dan video yang paling banyak viewer di TED Talks adalah video dari Sir Ken Robinson tentang pendidikan. Sir Ken Robinson adalah penulis, pembicara dan penasihat pendidikan dari Inggris. Pada video ini dia mengangkat topik yang sering menjadi perdebatan dari masa ke masa, Apakah sekolah membunuh kreativitas?. Berikut adalah saduran dari Ken Robinson di website youtube: Do Schools Kill Creativity *mungkin agak membosankan karena teks semua, tetapi menarik untuk diikuti *

   Jika ditanya mengenai pendidikan, kebanyakan orang memiliki ketertarikan yang besar terhadap pendidikan sama seperti ketertarikan dengan agama dan uang. Hal ini karena kita sadar pendidikan membawa kita pada masa depan yang tidak dapat kita pegang. Bayangkan jika seorang memulai pendidikan tahun ini (2007) maka dia akan pensiun di tahun 2065 dan tidak seorangpun yang memiliki petunjuk, walaupun dengan semua pengalaman kita selama ini, bagaimana dunia akan terlihat bahkan hanya lima tahun kedepan sehingga ketidakpastian sangat luar biasa besar dan kita perlu belajar untuk itu. Kita juga percaya bahwa anak-anak memiliki kapasitas yang sangat besar untuk berinovasi. 
   
    Pendidikan dan Kreativitas
    Yang menjadi perhatian sekarang adalah bahwa kreativitas memiliki kepentingan yang sama dengan kemampuan bahasa dalam pendidikan dan keduanya harus diperlakukan sama. Ada sebuah pembicaran menarik tentang kreativitas. Di sebuah TK, ketika murid-muridnya diajak untuk menggambar, seorang guru tertarik dengan seorang gadis yang sedang fokus menggambar. Si guru menanyakan, "apa yang sedang kamu gambar?" "ini gambar dari Tuhan" jawab si gadis kecil. Kemudian si guru membalas "tapi tidak ada yang tahu seperti apa rupa Tuhan" kemudian gadis tersebut membalas "mereka akan tahu sebentar lagi". Dari contoh tersebut kita lihat bahwa ketika mereka tidak tahu, mereka akan terus maju, mereka tidak takut salah, mereka punya kreativitas. Namun ini tidak dimaksudkan bahwa salah sama dengan kreatif, yang kita tahu adalah ketika kita tidak siap untuk salah kita tidak pernah menemukan yang orisinil(hal baru). 
   
   Seiring waktu, anak tumbuh menjadi dewasa, mereka kehilangan kapasitas untuk kreatif. Mereka menjadi takut untuk salah. Dan kita menjalankan perusahaan seperti ini dimana kita menganggap kesalahan adalah hal yang buruk. Dan dalam dunia pendidikan, sistem mengajarkan bahwa kesalahan adalah hal terburuk yang dilakukan siswa dan hasilnya sistem pendidikan tersebut mengeluarkan siswa dari kapasita kreatif mereka. Picasso pernah berkata : "Setiap orang terlahir sebagai seorang seniman(artist), yang menjadi masalah adalah bagaimana kita tetap bisa sebagai seniman selama bertumbuh". Sederhananya adalah jika kita tumbuh tidak ke dalam kreativitas, kita terdidik keluar dari kreatifitas. Kenapa ini bisa terjadi?
    
    Sistem Pendidikan Saat ini 
    Semua pendidikan di dunia memiliki hierarki yang sama. Posisi teratas adalah matematika dan bahasa, kemudian kemanusiaan dan paling bawah adalah seni. Seni juga memiliki hierarki, seni rupa dan musik berada pada tempat teratas kemudian seni peran dan tari. Tidak ada satupun sistem pendidikan di dunia yang mengajarkan seni setiap hari sama seperti mengajarkan matematika. kenapa? padahal Saya pikir matematika penting, tetapi seni juga penting. Kita punya tubuh, jadi kenapa tidak dilatih. Seiring kita menjadi dewasa kita diajarkan secara progresif dari anggota tubuh pinggang sampai keatas dan akhirnya kita memfokuskan pada kepala(otak). 

   Jika kita ditanya, apakah sebenarnya tujuan dari pendidikan? kemungkinan kita akan berkata: dari melihat hasilnya, siapa yang paling berhasil, siapa yang menerima penghargaan. Dan pada akhirnya kita akan dipaksa bahwa hasil tertinggi dari pendidikan adalah profesor. Mereka adalah orang yang tampil paling atas. Namun kita tak seharusnya menganggap mereka sebagai puncak pencapaian pendidikan. Hal yang menarik tentang profesor adalah mereka hidup didalam kepala mereka. Mereka melihat tubuh mereka sebagai bentuk transportasi bagi kepala mereka. 
  
   Sekarang pendidikan kita dilandasi pada kemampuan akademis dan alasannya adalah sistem pendidikan publik belum ditemukan sampai abad 19. Sistem ini muncul untuk memenuhi kebutuhan industrialisasi. Sehingga hierarki yang muncul dalam sistem pendidikan ada dua, pertama adalah subject yang paling berguna bagi pekerjaan ada pada urutan teratas. Jadi kita diarahkan untuk menjauhi hal tertentu ketika sekolah dulu, hal hal yang mungkin kita sukai, dengan dasar bahwa anda nantinya tidak akan mendapatkan pekerjaan dari hal tersebut. Namun sekarang hal tersebut terbukti salah dan kita sedang melakukan revolusi. Yang kedua adalah kemampuan akademis mendominasi cara pandang kita tentang kecerdasan, karena universitas mendesain sistem dengan citra mereka. Jika kita menganggap sekolah adalah persiapan untuk masuk universitas, maka akibatnya adalah banyak orang berbakat, cemerlang dan kreatif tidak bisa berbuat apa-apa, karena hal baik yang mereka lakukan selama disekolah tidak dihargai bahkan dianggap buruk. 
     
     Mengubah Konsep Tentang Kecerdasan
    Pada 30 tahun kedepan, menurut UNESCO, akan lebih banyak orang yang lulus dari pendidikan  tinggi dibadingkan dengan awal sejarah. Kemudian, tiba-tiba gelar(degree) menjadi tidak berharga. Dulu jika anda punya gelar, maka anda punya pekerjaan. Namun sekarang orang yang memiliki gelar, lebih banyak yang pulang dan bermain video game, karena sekarang anda butuh gelar Master untuk kerja, sedangkan dulu hanya butuh gelar sarjana dan kedepan anda butuh gelar PhD untuk pekerjaan lain. Ini adalah proses dari "inflasi akademik". Ini membuktikan bahwa struktur pendidikan telah bergeser. Kita perlu berpikir radikal tentang cara pandang kita terkait kecerdasan. 

    Kita tahu tiga hal tentang kecerdasan, pertama adalah beragam. Kita berpikir tentang dunia dengan visual yang kita rasakan. kita berpikir tentang suara, pengelihatan, abstrak,  kinetis dan lainnya. Kedua adalah dinamis. kecerdasana itu sangat interaktif. Otak tidak dipisahkan dalam ruang terpisah mereka terhubung oleh batang syaraf yang disebut(corpus callosum) dimana syaraf ini lebih tebal pada perempuan. Sama seperti yang dijelaskan bahwa arti kreatifitas adalah memilih ide orisinil yang memiliki nilai, dan kreatifitas tersebut lebih sering muncul dari dari interaksi antar disipliner berbeda yang melihat sesuatu dari sudut pandang yang beragam. Yang ketiga, kecerdasan itu istimewa. 
    
    Contohnya adalah Gillian Lynne seorang penata tari terkenal. Saya pernah bertanya bagaimana anda bisa menjadi penari? dia menjawab, ketika dia sekolah dia sangat putus asa. Ketika disekolah guru menuliskan pada orang tuanya bahwa Gillian memiliki kekacauan belajar, dia tidak bisa berkonsentrasi. Kemudian Gillian menemui spesialis bersama orangtuanya, dia duduk dikursi dalam sebuah ruangan selama 20 menit, saat orangtuanya berkonsultasi dengan spesialis. Kemudian dokter  tersebut berkata, "Gillian,saya telah mendengarkan semuanya dari ibu mu dan saya butuh berbicara dengannya. Jadi, tunggu disini, kami akan kembali, kami tidak akan lama." dan mereka pergi, tetapi saat mereka akan pergi, sang dokter menyalakan radio. Dan ketika mereka keluar, si dokter mengatakan pada ibunya "sinilah dan lihat gillian". Sesaat mereka meninggalkan Gillian, dia langsung bergerak mengikuti irama musik dan kemudian dokter mengatakan kepada ibunya, Ibu Lynne, Gillian tidak sakit, dia seorang penari. Bawa dia ke sekolah penari. Kemudian ibunya membawanya ke sekolah menari . Kemudian Gillian merasakan hal yang luar biasa, dia masuk keruangan yang penuh dengan orang yang sama dengan dia. Orang orang yang tidak dapat berdiri diam. Orang yang harus bergerak untuk berpikir. Mereka melakukan balet, tab, dan jazz. Mereka melakukan tari modern dan kontemporer. Hingga akhirnya Gillian mengikui audisi masuk ke Royal Ballet School. Kemudian menjadi solois dan memilih karir yang mengagumkan di Royal Ballet hingga lulus dan mendirikan perusahaannya sendiri. Kemudian dia ikut dalam beberapa karya  teater musikal yang sangat sukses dan dia memberikan hiburan pada jutaan orang. 

  Saya berpikir bahwa satu-satunya harapan kita untuk masa depan adalah mengadopsi sebuah konsep baru tentang ekologi manusia, dimulai dengan mengubah konsep kita tentang kekayaan kapasitas manusia. Sistem pendidikan kita telah menambang pikiran kita seperti kita menambang isi perut bumi  yaitu untuk komoditas tertentu. Dan kedepannya, hal ini tidak akan memberikan apa apa. Kita harus memikirkan ulang tentang prinsip dasar bagaimana kita mendidik anak anak kita. Ada sebuah kutipan dari Jonas Salk yang berkata "jika serangga hilang dari bumi, maka dalam 50 tahun kehidupan didunia akan berakhir. Jika semua manusia hilang dari bumi, maka dalam 50 tahun semua bentuk kehidupan akan sejahtera".

***

Minggu, 19 Juni 2016

[Review Film] Nightcrawler - 2014

"My motto is if you want to win the lottery you've got to make money to get a ticket." Lou Bloom

    Jake Gyllenhaal menjadi pemeran utama di film ini. Pemeran utama yang bisa jadi dibenci karena karakternya. Cerita singkatnya adalah Lou Bloom( Jake) seorang pencuri malam hari melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhannya karena pengangguran, dan ingin sekali bisa bekerja. Sampai suatu hari dia melihat peliput berita dan pesanaran dengan cara mereka mendapatkan uang. Dia kemudian dengan ketekunan berhasil menguasi pekerjaannya dan disukai pemimpin redaksi stasiun berita lokal. Meski tak punya pendidikan formal dibidang pertelevisian, Lou Bloom, menguasai dengan cepat bahkan sampai 'menggenggam' meja dapur redaksi stasiun televisi.

    Pembanguan ceritanya sangat menarik. Emosi penonton dibangun dari awal, dimana semakin lama Lou Bloom adalah orang yang 'annoying'. Maksudnya sifat aslinya, semakin terlihat ketika dia semakin mendalami profesinya dan semakin menikmati cara kotor untuk mencapai semua apa yang dia inginkan.

   Film ini menjadi sindiran untuk dua hal  sekaligus. Pertama, jelas, untuk dunia pemberitaan media massa. Dimana, demi mengejar rating, sebuah stasius berita rela menabrak aturan dan mencoba mencuri perhatian penonton. Ada kutipan dialog, "penonton suka berita yang berdarah. Mereka suka melihat kejahatan yang dimunculkan oleh orang kulit hitam dari pinggiran terhadap orang kulit putih kelas menengah.". Sindiran kedua adalah untuk dunia bisnis saat ini, dimana kapitalisme adalah sesuatu yang jahat. Lou punya asisten, yang di gaji rendah namun dituntut untuk membuat lebih dengan membodohi, bahkan menjadi bahan berita ketika asisten tersebut tewas tertembak pelaku pembunuhan dan dari sisi stasiun berita yang mementingkan rating acara untuk meningkatkan penghasilan tanpa menghiraukan etika dan aturan.

   Nightcrawler adalah jenis film yang jarang saat ini menurut saya, dimana keseruan dari film tersebut terletak dari pembanguan karakter tokoh utama.

nilai : 8/10

Kamis, 16 Juni 2016

Why Your Life Is Not A Journey - Alan Watt

  
   Saduran dari Alan watt (Why Your Life Is Not A Journey).

  Alam semesta(termasuk kehidupan didalamnya) pada dasarnya adalah bermain (playful). Alam semesta tidak sedang pergi kemanapun. Tidak juga memiliki tujuan destinasi yang harus sampai dimana ada satu titik garis yang dilewati dan berakhir. 

  Cara terbaik memahami alam semesta adalah dengan analogi musik karena musik adalah bentuk seni yang esensinya bermain. Itu kenapa kita mengatakan bermain piano bukan mengerjakan piano. Musik berbeda dengan perjalanan(journey). Perjalanan itu proses yang sedang berlangsung menuju satu tempat atau satu titik dan selesai. Musik, pada dasarnya berbeda, satu musik bukan berarti akhir dari komposisi (karangan lagu). Orang-orang pergi ke konser untuk mendengar nada-nada lagu itu saja. Mereka datang bukan karena ada satu alasan diakhir. Sama dengan dansa, kita tidak sedang menuju satu titik tertentu di sebuah ruangan. Inti dari berdansa adalah dansa. 

   Tapi kita tidak melihat itu sebagai hal yang dibawakan dalam pendidikan kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita memiliki sistem pendidikan yang memberikan kesan yang berbeda. Semuanya bertingkat. Kita menempatkan anak-anak pada sebuah koridor sistem bertingkat. Kita masuk TK, untuk menyelesaikannya dan masuk ke tingkat pertama, kemudian ketingkat kedua dan berlanjut hingga kuliah dan lulus. Kemudian bergabung dengan dunia nyata dan bekerja. Kita masuk dalam sebuah jaring dimana kita mencari asuransi masa tua kita. Kita selalu bersemangan dengan menunggu hal yang hebat akan datang. Kesuksesan dimana kita bekerja. Dan pada suatu hari kemudian bangun diumur 40an dan mengatakan. My God, I',m arrived. I'm there. I'm success. Dan kita sadar, bahwa kita tidak merasa terlalu berbeda dengan apa yang pernah kita rasakan. Akhirnya pensiun dan pada umur 65 tidak memilih energi yang tersisa. Dan semakin kurang penting. 

  Karena sederhananya kita menipu diri kita. Kita memikirkan arti hidup dengan menganalogikannya dengan perjalanan(journey). Sebuah jiarah(pilgrimage) kita memiliki tujuan penting di akhir dan fokus untuk sampai pada akhir tersebut. Bisa Sukses atau yang lain sesuai dengan apa yang terbentuk dibenak kita.

  Tapi kita luput dari nilai dari seluruh perjalan kita. Yaitu hal musikal kita dimana kita seharusnya berdansa atau bernyanyi ketika musik sedang dimainkan.